MAKALAH PROPOSISI


Mata Kuliah : Matematika Komputer
Dosen Pengampu : Suherman

OLEH:
KELOMPOK V
1.      KAHAR MUZAKKAR
2.      ISWANDI ASWAR
3.      MUH. NAUFAL WANHAR
4.      NURUL FIBRIATUL WAHDA
5.      SRI MULYANI FEBRIANTI
6.      WILDATUL AWWALIAH

PRODI STUDY SAINS DAN TEKNOLOGI / TI_016 / C
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehinggah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PROPOSISI”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu memberikan syafa’at kelak di hari kiamat
Dalam penyusunan makalah ini banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi, namun berkat bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan. Kami  mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan didalamnya. kami mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya.

                                                                                                Samata, 20 September 2016
                                                                                                Penyusun,

                                                                                                Kelompok V



DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................ 4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 4
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................. 5
A. Pengertian Proposisi........................................................................................................ 5
1. Hukum-Hukum Logika Proposisi.............................................................................. 5
2. Operasi Logika Di Dalam Komputer........................................................................ 6
3. Proposisi Bersyarat (Implikasi).................................................................................. 7
4. Implikasi Dalam Bahasa Pemrograman..................................................................... 8
5. Varian Proposisi Bersyarat ....................................................................................... 9
B. Bentuk Bentuk Proposisi.............................................................................................. 11
1. Proposisi Kategorik.................................................................................................. 11
2. Proposisi Hipotesis................................................................................................... 14
3. Proposisi Disyungtif................................................................................................ 16
C. Jenis Jeneis Proposisi..................................................................................................... 16
1. Bardasarkan Bentuk................................................................................................ 16
2. Berdasarkan Sifat.................................................................................................... 17
3. Berdasarkan Kualitas............................................................................................... 17
4. Berdasarkan Kuantitas............................................................................................. 18
D. Contoh Soal Proposisi .................................................................................................. 18
BAB III. PENUTUP........................................................................................................ 20
A. Kesimpulan................................................................................................................... 20
B. Saran............................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam ilmu logika mempelajari hukum-hukum, patokan-patokan dan rumusan berfikir, psikologi juga membicarakan akyifitas berfikir, karena itu kita hendaknya berhati-hati melihat persimpangannya dengan logika dan mempelajari pikiran dan kerjanya tanpa, mengganggu sama sekali urusan benar dan salah tapi berpikir secara sehat dan praktis, banyak salah pemikiran kita di pengaruhi oleh keyakinan, pola piker berkelompok.
Kata logika sering kita dengar atau kita ketahui, logika mempelajari cara bernalar yang benar dan kita tidak bias melaksanakannya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya. didalam percakapan sehari-hari kita biasanya mengunakan penalaran akal atau menururt akal. Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketetapan penalaran. Sedangkan penalaran yaitu suatu bentuk pikiran. Didalam penalaran terdapat sebuah pernyataan atau proposisi yang dimana arti proposisi adalah sebuah pernyataan. Macam-macam bentuk proposisis adalah: Proposisi Kategoris, Proposisi Hipotetis, Proposisi Disyungtif. Disamping proposisi dibagi menjadi empat yaitu : unsurnya, bentuknya, kuantitasnya, dan kualitasnya.
Proposisi mempelajari tentang pernyataan bentuk kalimat yang dapat di nilai benar salahnya proposisi mempunyai tiga bentuk, proposisi katagoristik, inpotetik, dan proposisi disyungtif, dan itu ada hubungan tertentu atau mendasar.
Pernyataan pikiran manusia adakalanya mengungkapkan keinginan, perintah, harapan, cemooh, kekaguman dan pengungkapan realitas tertentu baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun bentuk negatif.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian proposisi ?
2.      Mengatahui bentuk bentuk  proposisi ?
3.      Apa saja jenis-jenis  proposisi?
4.      Contoh Contoh Proposisi


BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PROPOSISI
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Proposisi merupakan unit terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna. Jika kita menganalisis suatu pemikiran, taruhlah suatu buku, kita akan mendapati suatu pemikiran dalam buku itu, dan lebih khususnya lagi dalam bab-babnya, kemudian pada paragrafnya dan akhinya pada unit  yang tidak dapat dibagi lagi yakni yang disebut proposisi. Proposisi itu sendiri masih bisa di analisis lagi menjadi kata-kata, tetapi kata-kata hanya menghadirkan pengertian sesuatu, bukan maksud atau pemikiran sesuatu.
1.      HUKUM-HUKUM LOGIKA PROPOSISI
Logika merupakan study penalaran (reasoning). Pelajaran logika di fokuskan pada hubungan pernyataan – penyataan (statements). Sedangkan Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tapi tidak dapat sekaligus keduanya. Kebenaran atau kesalahan dari sebuah kalimat di sebut nilai kebenaran. Proposisi dalam kerangka hubungan ekivalensi logika, memenuhi sifat-sifat yang dinyatakan dalam sejumlah hukum. Hukum logika proposisi sering juga dinamakan dengan hukum-hukum aljabar proposisi. Karena, beberapa hukum tersebut mirip dengan hukum aljabar pada sistem bilangan riil.misalnya , yaitu hukum distributif.
Dalam pembicaraan ekivalensi, dua pernyataan disebut ekivalensi jika mempunyai nilai kebenaran yang sama. Dengan demikian, jika sebagian atau keseluruhan dari sebuah pernyataan majemuk ditukar dengan suatu pernyataan lainnya yang ekivalen secara logis dengan yang ditukar itu, maka nilai kebenaran pernyataan majemuk yang baru adalah sama dengan nilai kebenaran pernyataan majemuk semula.
Berikut hukum - hukum logika proposisi dengan pembuktiannya dengan menggunakan tabel kebenaran yaitu :
a.       Hukum Identitas
b.      Hukum Null/dominasi
c.       Hukum Negasi
d.      Hukum Idempoten
e.       Hukum Involusi (Negasi Ganda)
f.       Hukum Penyerapan (arbsorbsi)
g.      Hukum Komutatif
h.      Hukum Asosiatif
i.        Hukum Distributif
j.        Hukum De Morgan
k.      Negasi T dan F
Pernyataan-pernyataan dari hukum logika di atas yang saling ekivalan, dapat saling mengganti satu sama lain. Artinya dapat menukar pernyataan kiri dengan sebelah kanan begitu juga sebaliknya. Guna bermanfaat untuk membuktikan keekivalenan dua buah proposisi. Khususnya pada proposisi majemuk yang mempunyai banyak proposisi atomik.
2.      OPERASI LOGIKA DI DALAM KOMPUTER
Bahasa pemrograman umumnya menyediakan tipe data boolean untuk data yang bertipe logika, misalnya tipe boolean dalam bahasa pascal, logical dalam bahasa fortran. Tipe data boolean hanya mempunyai dua buah konstanta nilai saja, yaitu true dal false. Perubah yang bertipe boolean disebut perubah boolean (boolean variable). Nilai peubah tersebut hanya true atau false.
Operasi boolean sering dibutuhkan dalam pemrograman. Operasi boolean dinyatakan dalam ekspresi logika (atau dinamakan juga ekspresi boolean). Operator boolean yang digunakan adalah AND, OR, XOR, dan NOT. Ekspresi boolean tersebut hanya menghasilkan salah satu dari dua nilai, true atau false.
Misalkan adalah peubah boolean dalam bahasa pascal, maka ekspresi boolean di bawah ini adalah valid :
and
or (not ( and ))
Yang bersesuaian dengan ekspresi logika
^
 ( ())
Operasi lain dari pemrograman yang bersesuaian dengan operasi logika adalah operasi bit. Sebuah bit hanya mempunyai dua nilai yaitu 1 dan 0. 1 untuk mempresentasikan true (T) dan 0 untuk mempresentasikan false (F). Kita menggunakan notasi , ^,  masing-masing untuk melambangkan operator AND, OR, XOR, dan NOT. Denga demikian operasi bit: 1^0. 00
Bersesuaian dengan operasi logika:
T^F
FF
Operator logika AND, OR, XOR, dan NOT dapat digunakan sebagai kata penghubung logika diantara term-term yang dicari. Misalkan kita ingin mencari semua halaman web yang berkaitan dengan “aljabar atau boolean” maka term yang kita cari ditulis sebagai: aljabat OR boolean. Jika kedua-duanya “aljabar dan boolean” maka ditulis : aljabar AND boolean.
Jika kita ingin mencari semua halaman web yang berkaitan dengan topik aljabar atau boolean yang berkaitan dengan matematika, maka term yang ditulis adalah: (aljabar OR boolean) AND matematika.

3.      PROPOSISI BERSYARAT (IMPLIKASI)
Jika ada proposisi p dan q maka implikasi (dibaca jika p maka q) yang disebut dengan proposisi bersyarat, atau kondisional, atau implikasi.
Dalam Implikasi : p → q maka baik p maupun q keduanya adalah proposisi yang dapat bernilai benar atau salah. p → q hanya salah jika p benar tetapi q salah, selain itu implikasi bernilai benar.
Tabel Kebenaran
P
Q
pq
 T
T
T
T
F
F
F
T
T
F
F
F
Keterangan :
Dalam implikasi pq maka :
p disebut hipotesis/antesede/premis
q disebut konklusi/kesimpulan

Implikasi pq memainkan peranan penting dalam penalaran. Implikasi ini tidak hanya diekspresikan dalam pernyataan standard “ jika p, maka q”, tetapi juga dapat diekspresikandalam berbagai cara, antara lain:
1.      Jika p, maka q
2.      Jika p,q
3.       p mengakibatkan q
4.      q jiika p
5.      p hanya jika q
6.      p syarat cukup agar q
7.      q syarat perlu bagi p
8.      q bilamana p

Contoh:
Ubalah implikasi berikut ke dalam bentuk proposisi jika p, maka q”,
a.       jika hari hujan, maka tanaman akan tumbuh subur.
Penyelesaian:
Implikasi di atas sudah dalam bentuk proposisi.
b.      Jika tekanan gas diperbesar, mobil melaju kencang.
Penyelesaian:
Implikasi di atas sudah dalam bentuk proposisi.
c.       Es yang mencair di kutub mengakibatkan permukaan air laut naik.
Penyelesaian:
Jika es mencair di kutub, maka permukaan air laut naik.
d.      Orang itu mau berangkat jika ia diberi ongkos jalan.
Penyelesaian:
Jika orang itu diberi ongkos jalan, maka ia mau berangkat.
e.       Syarat cukup agar pom bensin meledak adalah percikan api dari rokok.
Penyelesaian:
Pernyataan yang diberikan ekivalen dengan “percikan api dari rokok adalah syarat cukup untuk membuat pom bensin meledak” atau “jika api memercik dari rokok maka pom bensin meledak.
f.       Syarat perlu bagi Indonesia agar ikut Piala Dunia adalah dengan mengontrak pemain asing kenamaan.
Penyelesaian:
Pernyataan yang diberikan ekivalen dengan “mengontrak pemain asing kenamaan adalah syarat perlu untuk Indonesia agar ikut Piala Dunia” atau “jika Indonesia ikut Piala Dunia, maka Indonesia mengontrak pemain asing kenamaan”
4.      Implikasi dalam bahasa pemrograman
Struktur if-then yang digunakan pada kebanyakan bahasa pemrograman berbeda dengan implikasi if-then yang digunakan dalam logika. Struktur if-then dalam bahasa pemrograman berbentuk:
If c then S
Dalam hal ini c adalah sebuah ekspresi logika yang menyatakan syarat atau kondisi, sedangkan S berupa satu atau lebih pernyataan. Ketika program dieksekusi dan menjumpai pernyataan if-then, S dieksekusi jika c benar, tetapi S tidak dieksekusi jika c salah.
Pernyataan if-then dalam bahasa pemrograman bukan proposisi karena tidak ada korespondensi antara pernyataan tersebut dengan operator implikasi . Penginterpretasi bahasa pemrograman (disebut interpreter atau compiler) tidak melakukan penilaian kebenaran pernyataan if-then secara logika. Interpreter hanya memeriksa kebenaran kondisi c, jika c benar maka S dieksekusi, sebaliknya jika c salah maka S tidak dieksekusi.

Contoh:
Misalkan di dalam sebuah program yang ditulis dalam bahasa pascal terdapat pernyataan berikut:
If  then
Berapa nilai y setelah pelaksanaan pernyataan if-then di atas jika nilai  dan  sebelum pernyataan tersebut adalah : (i)  dan (ii)
Penyelesaian:
 adalah ekspresi logika yang nilainya benar atau salah bergantung pada nilai  dan , sedangkan  adalah sebuah pernyataan aritmatka yang akan dieksekusi jika ekspresi logika  benar.
Misalkan, c :  dan S :
-          sebelum pernyataan if-then , maka ekspresi  bernilai benar. Sehingga pernyataan  dilaksanakan, yang mengakibatkan nilai  sekarang menjadi .
-           sebelum pernyataan if-then , maka ekspresi  bernilai salah Sehingga pernyataan  tidak dilaksanakan, dalam hal ini nilai  tetap seperti sebelumnya, yaitu bernilai 5.
5.      VARIAN PROPOSISI BERSYARAT
Terdapat bentuk implikasi lain yang berkaitan dengan pq, yaitu proposisi sederhana yang merupakan varian dari implikasi. Ketiga variasi proposisi bersyarat tersebut adalah konvers, invers, dan kontraposisi dari proposisi asal pq.
a.       Konvers, yaitu sebuah pernyataan yang benar tetapi tidak perlu benar. Hal ini disebabkan nilai kebenaran sebuah pernyataan tidak sama dengan konversnya. jika pqmaka konversnya p.
b.      Invers, yaitu sebuah pernyataan yang diperoleh dengan membentuk sangkalan terhadap anteseden dan konsekuennya. Jika pqmaka invers~ ~ q.
c.       kontraposisi yaitu sebuah pernyataan yang selalu benar sebab kedua pernyataan ini saling logically equivalent (ekivalen secara logis). jika pq maka kontrapositifnya ~ ~ p

Atau dapat dituliskan sebagai berikut:
a.       Konvers (kebalikan)    p
b.      Invers                          : ~ ~ q
c.       Kontraposisi                : ~ ~ p
Tabel Kebenaran
P
q
~p
~q
q
q p
~ ~ q
~ ~ p
T
T
F
F
T
T
T
T
T
F
F
T
F
T
T
F
F
T
T
F
T
F
F
T
F
F
T
T
T
T
T
T

Tabel di atas memperlihatkan tabel kebenaran dari ketiga varian proposisi bersyarat tersebut. Dari tabel tersebut terlihat bahwa proposisi bersyarat q ekivalen secara logika dengan kontraposisinya, ~ ~p. Sedangkan konvers q p ekivalen secara logika dengan invers ~ ~ q. Ekivalen secara yang dimaksud diatas adalah memiliki nilai kebenaran yang sama atau setara.
Contoh :
Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataaan berikut “jika Amir mempunyai mobil, maka ia orang kaya”.
Penyelesaian:
a.       Konvers (kebalikan)          :  p
Jika Amir orang kaya, maka ia mempunyai mobil.
b.      Invers                    : ~ ~ q
Jika Amir tidak mempunyai mobil, maka ia bukan orang kaya.
c.       Kontraposisi                      : ~ ~ p
Jika Amir bukan orang kaya, maka ia tidak mempunyai mobil.


B.     BENTUK BENTUK PROPOSISI
Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi kategorik, proposisi hipotesis dan proposisi disyungtif.
1.      Proposisi Kategorik.
Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat, seperti:
a.       Hasan sedang sakit.
b.      Anak-anak yang tingal diasrama adalah mahasiswa.
c.       Orang rajin akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang mereka harapan.
Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier. Kita akan jelaskan satu persatu antara subyek, predikat, kopula, dan quantifier. Baik kita akan meluai dari subyek sebagaimana kita ketahu mengenai subyek adalah sebuah term yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan sbuyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term predikat. Quantifier adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.
Sebagian
Manusia
Adalah
Pemabuk
1
2
3
4
1: quantifier
2: term subyek
3: kopula
4:term predikat
Quantifier adakalanya kepada permasalahan universal seperti kata: seluruh, semua.; ada kalanya menunjukan permasalahan partikular , seperti: sebagian, kebanyakan; dan ada kalanya menunjukan permasalahan singular, tetapi permasalahan singular biasanya quantifier tidak dinyatakan.
Apabila Quantifier suatu proposisi menunjukan kepada permasalahan universal maka proposisi itu disebut proposisi universal; jika permasalahan partikular maka akan disebut proposisi partikular, jika permasalahan singular, disebut proposisi singular.
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak dinyatakan quantifier-nya tidak berarti subyek dari proposisi tidak mengandung pengertian banyaknya satuanyang diikatnya. Dalam keadaan apapun sunyek selalu mengandung jumlah yang diikat. Sekarang perhatikan dahulu proposisi yang quantifier-nya dinyatakan:
Poposisi universal
=
Semua tanaman membutuhkan air
Proposisi partikular
=
sebagian manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
Proposisi singular
=
Seorang yang bernama Hasan adalah seorang guru

Poposisi universal
=
Tanaman Membutuhakan air
Proposisi partikular
=
Manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
Proposisi singular
=
Hasan adalah seorang guru
Proposisi tersebut dapat dinyatakan tanpa disebut quantifier-nya tanpa mengubah kuantitas proposisinya:
Dalam proposisi ‘Tanaman membutuhkan air’, meskipun quantifiernya-nya tidak dinyatakan, yang dimaksud adalah semua tanaman, karena tidak satupun tanaman yang bisa tumbuh tanpa membutuhkan air. Pada proposisi ‘Manusia dapat menerima pendidikan tingi’ yang dimaksud adalah sebagian manusia, karena tidak semua manusia dapat menerima pendidikan tinggi. Sedangkan pada proposisi ‘Hasan adalah guru’ yang dimaksud tentulah seorang, bukan beberapa orang.
Kopula, sebagai mana telah disebut, adalah kata yang menegaskan hubungan term subjek dan term predikat dan term predikat baik hubungan mengiakkan maupun hubungan mengingkari. Kopula menentukan kualitas proposisinya. Bila ia mengiakan, proposisi positif dan bila mengingkari disebut proposisi negatif.
Proposisi positif : hasan adalah guru
Proposisi negatif : budi bukan seniman
Kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam proposisi, yaitu :
Universal positif, seperti   : Semua manusia akan mati
Partikular positif, seperti   : Sebagian manusia adalah guru
Singular positif, seperti     : Rudi adalah pemain bulu tangkis
Universal negatif, seperti  : Semua kucing bukan burung
Partikular negatif, seperti  : Beberapa mahasiswa tidak lulus
Singular negatif, seperti    : Fatimah bukan gadis pemalu
Proposisi universal positif, kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf A. Proposisi partikular positif kopula mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja dilambangkan dengan huruf I. Proposisi singular positif karena kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf A dan I masing-masing sebagai lambang proposisi universal positif dan partikular positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata Latin Affirmo yang berarti mengakui.
Proposisi universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E. Proposisi partikular negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan dengan huruf O. Proposisi singular negatif karena kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan O yang dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata nEgo, bahasa Latin yang berarti menolak atau mengingkari.
Dengan pembahasan diatas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut :
Lambang
Permasalahan
Rumus
A
Universal Positif
Semua S adalah P
I
Partikular positif
Sebagian S adalah P
E
Universal negatif
Semua S bukan P
O
Partikular negatif
Sebagian S bukan P



2.      Proposisi Hipotesis
Proposisi hipotesis, yaitu proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkaran yang terkandung di dalamnya adalah dengan syarat. Proposisi hipotesis berdasarkan syarat yang di dalamnya dibagi menjadi:
a.       Proposisi Kondisional
Proposisi kondisional ialah proposisi yang menyatakan suatu kondisi hubungan ketergantungan antara dua proposisi. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa proposisi yang satu pasti mengikuti proposisi yang lainnya karena adanya suatu kondisi tertentu.[6] Artinya, bila syarat terpenuhi maka kebenaran terjadi. Sebaliknya, jika syarat tidak terpenuhi maka kebenaran tidak terjadi. Suatu proposisi kondisional biasanya ditandai dengan “Jika…Maka”, “Kalau…Maka”, “Bila…Maka”, “Apabila…Maka”, “Andaikata, Maka”.
Contoh: Jika hujan turun, maka jalan menjadi basah.
Setiap proposisi atau pernyataan kondisional terdiri dari dua komponen. Komponen yang satu disebut anteseden dan komponen lainnya disebut konsekuen. Anteseden adalah pernyataan setelah jika atau sebelum maka. Konsekuen adalah pernyataan setelah maka. Dalam contoh di atas, antesedennya adalah hujan turun, konsekuennya adalah jalan menjadi basah. Kadang-kadang kata maka dihilangkan atau tidak dinyatakan. Susunan anteseden dan konsekuen pun kadang-kadang dibalik. Misalnya, Jalan menjadi basah jika hujan turun.
Contoh tersebut menyatakan suatu hubungan kausal antara hujan turun dan jalan menjadi basah.
b.      Proposisi Disyungtif
Proposisi disyungtif adalah proposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan. Proposisi disyungtif biasanya ditandai dengan atau, atau...atau.
Perhatikan Contoh:
-          Ani atau Ana yang tidak jujur.
Atau kamu diam atau ayahmu akan terus marah (= Kamu diam atau ayahmu akan terus marah
Proposisi disyungtif dibedakan menjadi proposisi disyungtif dalam arti sempit dan proposisi disyungtif dalam arti luas. Proposisi disyungtif dalam arti sempit hanya mengandung dua kemungkinan, tidak lebih dan tidak kurang. Kedua kemungkinan itu tidak dapat sama-sama benar. Dan dua kemungkinan itu hanya satu yang benar. Jika kemungkinan yang satu benar maka kemungkinan yang lain pasti salah.
Perhatikan Contoh:
-          Ayah ada di kantor atau di rumah.
Jika selanjutnya dikatakan Ayah ada di rumah, maka Ayah tidak ada di kantor adalah pasti benar.
Proposisi disyungtif dalam arti luas pun mengandung pilihan antara dua kemungkinan. Namun. kedua kemungkinan itu dapat sama-sama benar. Jika satu kemungkinan benar, kemungkinan yang lain dapat benar juga. karena dapat dikombinasikan.
Perhatikan Contoh:
-          Dia yang pergi atau saya yang pergi.
Jika selanjurnya dikatakan Dia yang pergi, kita tidak dapat memastikan bahwa Saya tidak pergi. Ada kemungkinan bahwa dia dan saya pergi bersama-sama.
c.       Proposisi Konjungtif
Proposisi konjungtif adalah proposisi yang memiliki dua predikat, yang tidak mungkin sama-sama memiliki kebenaran pada saat yang bersamaan. Proposisi ini biasanya ditandai dengan tidak mungkin sekaligus ... dan
Perhatikan contoh:
-          Engkau tidak dapat sekaligus berada di Jakarta dan di Surabaya pada saat yang sama.
Kebenaran suatu proposisi konjungtif tergantung pada suatu oposisi eksklusif yang benar, yang berada di antara bagian-bagiannya. Bagian-bagian dan suatu proposisi konjungtif disebut konjungsi. Proposisi-proposisi semacam ini dapat dijabarkan menjadi dua proposisi hipotetis atau menjadi suatu kombinasi yang terdiri dari proposisi hipotesis dan proposisi kategoris. Perhatikan contoh:
- Jika engkau berada di Jakarta, engkau tidak berada di Surabaya.
- Jika engkau berada di Surabaya, engkau tidak berada di Jakarta
3.  Proposisi Disyungtif
Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah ; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu benar’ dan Proposisi itu salah”. Kopula yang berupa ‘jika’ dan ‘maka’ mengubah dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari proposisi disyungtif bervariasi sekali, seperti :
-          Hidup kalau tidak makan adalah mati.
-          Eko di kantin atau di perpus.
-          Jika bukan Dian yang memberi maka Dodi.
Bentuk-bentuk proposisi disyungtif yaitu:
a.       Proposisi disyungtif sempurna.
-          Mempunyai alternatif kontradiktif
-          Rumus : A mungkin B mungkin non B, seperti “Fajar mungkin masih hidup mungkin sudah mati (non-hidup)”.
b.      Proposisi disyungtif tidak sempurna.
-          tidak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif.
-          Rumus : A mungkin B mungkin C, seperti “Gilang berhelm hitam atau berhelm putih”.

C.    JENIS JENIS PROPOSISI
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:
1.      Berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuknya, proposis dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:w
a.       Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Perhatikan Contoh:
-          Setiap barang harus disusun dan ditata dengan rapi.
-          Pakaian ini dicuci dan dijemurkan oleh kakak.
b.      Proposisi majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari d=satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Perhatikan Contoh:
-          Semua mahluk hidup pasti bernapas.
-          Semua orang terlihat bahagia hari ini.
2.      Berdasarkan sifat
Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a.       Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Perhatikan Contoh:
-          Setiap mahasiswa memiliki KTM sebagai identitasnya.
-          Semua wajib pajak wajib membayar pajak.
b.      Proposisi kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
-          Jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya.
-          Jika waktu dapat terulang kembali, aku pasti lebih berusaha lagi.
Contoh proposisi kondisional disjungtif (mempunyai 2 pilihan alternatif):
-          Dia tidak jadi datang karena sibuk atau malas.
-          David Beckham adalah seorang pemain bola atau model.
3.      Berdasarkan kualitas
Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a.       Proposisi positif merupakan proposisi yang memiliki persesuaian antara subjek dan predikatnya.
Perhatikan Contoh:
-          Semua manusia adalah mahluk hidup.
-          Harimau adalah hewan buas.
-          Semua insinyur adalah orang pintar.
b.      Proposisi negatif merupakan kebalikan dari proposisi positif, dimana tidak ada terdapat kesesuaian antara subjek dan predikatnya.
Perhatikan Contoh:
-          Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan jilbab.
-          Semua aves bukanlah omnivora.
-          Tidak ada tumbuhan yang dapat berjalan.
4.      berdasarkan kuantitas
Berdasarkan aspek ini, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a.       Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya diawali dengan kata semua atau seluruh
Perhatikan Contoh:
-          Semua warga negara Indonesia wajib memiliki KTP sebagai identitasnya.
-          Semua mahasiswa harus mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
b.      Proposisi khusus atau spesifik adalah proposisi yang pada uumnya diawali dengan kata sebagian dan beberapa.
-          Sebagian kendaraan bermotor diparkir di halaman belakang.
-          Sebagian mahasiswa pulang ke kampung halaman untuk menghabiskan liburannya.
-          Beberapa pelajar pergi ke sekolah dengan berjalan kaki
D.  CONTOH CONTOH PROPOSISI
1.    Benar ataukah salah proporsisi berikut ?
Jika 2 < 1 maka Joko Widodo bukan presiden saat ini.
Jawab:
Karena 2 < 1 merupakan proporsi yang salah maka proporsi di atas bernilai benar.

2.    Misalkan diketahui bahwa proporsi p bernilai salah. Tentukan nilai kebenaran dari proporsi -p <---> ( p v q ).
Jawab:
Dengan tabel kebenaran diperoleh:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkUG5i7OZSHUg0HAdzR2vvFOvrXGuGlc-Tkp3pfJxRx1g5H0n2XLoNPxnkKJClu4b9S_nbyNIunZn4tqY_za1vDREDSg9DZC60Jh1SMtno0mH8p8H3J9tEPAiUoQZcGa2ZCI5XdWvX5A/s1600/Capture1b.png
sehingga di peroleh nilai kebenaran dari proporsi -p <---> ( p v q ) adalah seperti yang telah di lingkar pada tabel kebenaran di atas.
3.    Jika proporsi -p  dan bernilai benar, tentukan nilai kebenaran dari proporsi ( p v -q ) -->r.
Jawab:
Proporsi -p dan q bernilai benar jika dan hanya jika p salah q bernilai benar.
Dengan tabel kebenaran sebagai berikut:  
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqI5en-7goTqOasRgborgLkX6xZYvpzutV2815KjlTQlz3rv_3ia2rI-yCtl3W0ricPLtqPTeJfhwd8W7VJsepwosLE92VHXht5YJPxuVi22iFgec8eoKTB5W20lEofQK_6HiQnRogRA/s1600/Capture2b.png
Terlihat bahwa proporsi ( p v -q ) --> bernilai benar.
4.    Diketahui proporsi q -> r bernilai salah. Tentukan nilai kebenaran dari ( p v q ) -> r.
Jawab:
Proporsi q -> r bernilai salah jika dan hanya jika q benar dan r salah.
Dengan tabel kebenaran sebagai berikut:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_hbOvbPb79xAOfLJlXnGjWSTdrn2Jwoj-Ws34azK7uR7iHdp6axRMuGYy7EV3sf8E5ifIwB5JgXPlvtl8UU0nT2lr1zOiU1UEh4QRUknwV14mdytup3ZaUQUwmKSx0-xFcuh6zJn2Hg/s1600/Capture3b.png
Terlihat bahwa proposisi ( p v q ) -> r bernilai salah.
5.    Jika proposisi p <--> q bernilai salah, tentukan nilai kebenaran dari proposisi ( p v ) -> (p dan q ).
Jawab:
Proposisi p <--> q bernilai salah jika dan hanya jika p dan q memiliki nilai kebenaran yang berbeda, sehingga:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSrWLF0brW8fraR6fcwZC4Ef5nPc7GWvN2RQAxWA7G9xMUGVPy8yeLReuxEvOaV7nDmKkiODG2yqVrCnuIcCQCer5y0iWduVkDLs9H0h0Wn1lE5BKVbn4XyfZIkUlNuxNyQQO2YVbcUw/s320/Capture4b.png
Sehingga proporsisi ( p v ) -> ( p dan q ) bernilai salah.
6.    Diketahui proposisi p v ( p dan q ) bernilai benar. Tentukan nilai kebenaran dari :
a. proposisi p
b. proposisi -p dan q
Jawab:

a. Berdasarkan dalil penghapusan diperoleh
p v ( p dan q ) = 0
Dengan demikian proposisi p bernilai benar. Atau, dengan tabel kebenaran sebagai berikut:
   
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkpxhc2tqUxtnfzmBlx3ARP47lTqFL1EYCALBPxW32xQobY4PSOkPPccg92BEoh12dk9bmS1JTHsV8tcTqfRP0CZR902KRSjCojWN2_cT5nqvf2f_G_EYU5yVSaE4vkkpvJOp1o9GUAA/s1600/Capture5b.png
  Dari tabel diatas terlihat bahwa p v ( p dan q ) bernilai benar maka p bernilai benar.
b. Dengan tabel kebenaran:
    
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0IPagiKr7BTccsRIJ-EgEijTtTgfe8re6XImpZuA_Ah3shC-v-n1dWmxlTZVHCql8sHotLonm3jtumtKZ4FnDkSTpikYPr_N811GYFbauxsCUAC2OxGhfdBzfzxPJOqX45NsEhelekw/s1600/Capture6b.png
Sehingga proporsisi - p dan q  bernilai salah.


BABA III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif.
Dalam proposisi kategorik itu yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat,
seperti :
Hasan sedang sakit
Sedangkan proposisi hipotesis itu pernytaan menggunakan syarat.
Contoh:
Jika hujan turun, maka saya tidak akan pergi
Dan proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika. proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah.
Contoh: Hidup kalau tidak bahagia adalah susah.
Jenis-jenis  proposisi
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:
1.      Berdasarkan bentuk
2.      Berdasarkan sifat
3.      Berdasarkan kualitas
4.      Berdasarkan kuantitas

B.     SARAN
Manusia dalam berbuat tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya tersilap dari yang telah ditetapkan atau seharusnya. Apalagi dalam Tugas menyusun makalah ini. Untuk itu, penulis (Kelompok V) harapkan dari pembaca, khususnya kepada Mata Kuliah MATEMATIKA KOMPUTER YakniBapak SUHERMAN mohon kritik dan sarannya guna perbaikkan penyusunan selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA
http://cahdueso.blogspot.co.id/2015/09/proposisi.html
http://budimakaado.blogspot.co.id/2014/06/makalah-tafsir-kejadian-ishak-lahir.html
http://hadirukiyah.blogspot.co.id/2009/08/proposisi.html
http://syarofisukses.blogspot.co.id/2014/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://qunk-ndal-fuck.blogspot.co.id/2011/04/makalah-pengolahan-proposisi-majmuk.html
http://sheetmath.blogspot.co.id/2016/06/contoh-soal-proposisi-dan-tabel.html


Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs



Baca Juga:

Langganan Via Email