sedikit memori tentang diriku.


Kahar Muzakkar Ds Situru

Kahar Muzakkar Ds Situru

Kahar Muzakkar Ds Situru

Kahar Muzakkar Ds Situru

Kahar Muzakkar Ds Situru

Berkahnya Hidup Seorang Muslim


Kahar Ds Situru
SMA/MA GUPPI SAMATA GOWA
     Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuh. Masya Allah, alangkah indahnya, bahagianya, dan berkahnya hidup seorang Mukmin itu, tiada hari yang ia lalui dengan sia-sia karena hidupnya dalam keteraturan.


      Ia mulai bangun malam untuk shalat malam, muhasabah diri, dan diiringi istigfar di waktu sahur, dan tadabbarul Quran jelang fajar. Kakinya ia langkahkan untuk shalat subuh berjamaah di masjid.
Sebelum mencari rizki yang halal ia lebih dahulu shalat Dhuha, ia jaga kehormatan dirinya dengan rapih. Auratnya ia tutupi, tak mau menyentuh, dan disentuh yang bukan mahramnya.
Wajahnya bersih dan nyaman dipandang buah selalu terjaga wudhu, murah senyum, dan rendah hatinya. Ia selalu syukuri nikmat Allah dengan sedekah, hati dan lisannya bergerak basah, dan asyik dalam dzikir.


      Inilah awal, keteraturan keseharian orang beriman yang terjadi setiap hari. Tiada waktu kecuali bernilai ibadah dan menjadi bekal persiapan di akhirat kelak.
Dan ia pun berazam mengamalkan hingga Allah mewafatkannya. Allahumma ya Allah tancapkan dihati kami, keluarga kami dan sahabat FB kami kekuatan dan keindahan iman, hiasilah hidup kami dengan kemuliaan akhlak dan selamatkan kami dari berbagai fitnah hidup di dunia sebentar ini…aamiin.

MAKALAH ZAKAT


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Polemik zakat memang tidak asing dikalangan masyarakat muslim, zakat sebagai salah satu rukun islam, tepatnya rukum islam yang ke empat adalah sangat penting. Ada 82 tempat di dalam Al-Qur’an yang menyebutkan tentang zakat beriringan dengan shalat. Kedudukan anatara zakat dan shalat yang sering dikaitkan di beberapa ayat dalam Al-Qur’an mrenunjukkan bahwa zakat dari segi keutamaan hampir sama seperti halnya shalat. Shalat dikatakan sebagai ibadah badaniah dan zakat dkatakan sebagai ibadah maliyah yang paling utama.
  Kewajiban zakat akan memberikan pengaruh dampak yang positif bagi para pemberinya. Karena, zakat itu sendiri esensinya merupakan sebuah pemberian yang diwajibkan kepada orang muslim untuk diberikan kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu guna untuk membersihkan harta kita. Kenapa dikatakan untuk membersihkan? Karena, di dalam harta seseorang yang tersimpan itu terdapat hak-hak orang lain. Allah hanya memberikan harta itu kepada kita sebagai manusia. Dan kewajiban kitalah sebagai yang dititipkan untuk memberikan harta tersebut kepada orang yang berhak mendapatkannya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Zakat
2.      Apa Dasar Hukum Zakat?
3.      Apa sajakah hikmah mengeluarkan zakat?
4.      Apa Jenis-jenis Zakat?
5.      Apa sajakah harta yang wajib dizakati serta nisab dan kadarnya?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian zakat secara bahasa dan istilah
2.      Mengetahui dasar hukum zakat
3.      Mengetahui hikmah mengeluarkan zakat
4.      Mengetahui jenis-jenis Zakat
5.      Mengetahui  harta yang wajib dizakati serta nisab dan kadarnya


BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN ZAKAT
Zakat menurut lughat, ialah subur, bertambah. Menurut syara’ ialah, jumlah harta yang dikeluakan untuk diberikan kepada golongan yang telah ditetapkan syara’. Dari segi bahasa, kata zakat merupakan mashdar (kata dasar) dari zakat yang berarti berkah, tumbuh, bersih, baik dan bertambah. Dari segi istilah fikih, zakat adalah sebutan bagi sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT agar diserahkan kepada orang-orang yang berhak (mustahak).
Zakat menurut loghat artinya suci dan subur. Menurut istilah syara’ ialah: mengeluarkan sebagian dari harta benda atas perintah Allah,  sebagai shadaqah wajib atas  mereka yang telah ditetapkan menurut syarat yang telah ditentukan oleh hukum Islam.
B.     DASAR HUKUM ZAKAT
            Adapun dasar hukum diwajibkannya zakat, diantaranya yaitu:
.وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku”.(QS. al-Baqarah (2): 43).
وَمَا اُمِيْرُوْآ اِلاَّ لِيَعْبُدُواللَّهَ مُخْلِضِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلوةَ وَيُؤْتُواالزَكَوةَ وَذالِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ.
 “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”.(QS. al-Bayyinah: (98): 5).
Dalil dari sunnah antara lain sabda Nabi SAW:
“Islam dibangun di atas lima pilar: Kesaksian bahwa tiada tuhan melainkan  Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan”
C.    HIKMAH ZAKAT
Zakat mengandung beberapa hikmah, baik bagi perseorangan maupun masyarakat. Diantara hikmah dan faedah zakat itu ialah.
1.      Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir dan bakhil.
2.      Zakat mengandung arti rasa persamaan yang memikirka nasib manusia dalam suasana persaudaraan.
3.      Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya sendiri ; sifat mementingkan diri sendiri harus disingkirkan dari masyarakat Islam.
4.      Seorang muslim harus mempunyai sifat-sifat baik dalam hidup perseorangan, yaitu murah hati, penderma, dan penyayang.
5.      Zakat dapat menjaga timbulnya rasa dengki, iri hatai dan menghilangkan jurang pemisah antara si miskin dan si kaya.
6.      Zakat nersifat sosialistis, karena meringankan beban fakir miskin dan meratakan nikmat Allah yang diberikan kepada manusia.
D.    JENIS-JENIS ZAKAT
Zakat dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu;
1.      Zakat Maal
Zakat maal merupakan zakat atas harta kekayaan. Meliputihasil perniagaan atau perdagangan, pertambangan,pertanian , hasil laut dan hasil ternak, harta temuan, emas dan perak serta hasil kerja (profesi). Masing-masing jenis mempunyai perhitungan yang berbeda-beda.
Macam-macam Zakat Maal:
a.       Zakat Emas dan Perak Nishab emas adalah 20 dinar (setara dengan 85 gram emas murni). Sedangkan nishab perak adalah 200 dirham (setara dengan 672 gram perak). Ini berarti, jika Anda memiliki emas sebesar 20 dinar selama satu tahun, maka emas tersebut harus dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5%. Aturanserupa berlaku pula untuk perak, jika telah mencapai nishab 200 dirham dan waktu kepemilikannya telah satu tahun, maka wajib dikeluarkanzakatnya sebesar 2,5%.
b.      Zakat Harta Berharga Lainnya Misalnya uang tunai, tabungan,saham, obligasi, dan lain-lain). Besarnya zakat yang harus dikeluarkan dan syarat-syaratnya sama seperti zakat emas dan perak.
c.       Zakat Profesi / Penghasilan yaitu zakat yang dikeluarkan dari hasil profesi seseorang besar 2.5 %.
d.       Zakat Tabungan adalah uang yg telah disimpan selama 1 tahun dan mencapai nilai minimum (nisbah) setara 85 gr emas, zakat yg wajib dikeluarkan sebesar 2.5%. 5.Zakat Investasi adalah zakat yang dikenakan terhadap harta yg diperoleh dari hasil investasi (mis: banguna atau kendaraan yg isewakan) besarnya 5% untuk penghasilan kotor dan 10% untuk penghasilan bersih 6.Zakat Perniagaan adalah zakatyg dikeluarkan dari hasil perniagaan ketentuanya: berjalan 1 tahun nisbah senilai 85 gr emas besar zakatnya 2.5 % dapat dibayar dg uang atau barang perdagangan maupun perseroan
2.      Zakat Fitrah
Zakat fitrah yaitu zakat untukmembersihkan diri yang dibayarkan setiap bulan Ramadhan. Zakat ini wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri. Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan per individu adalah satu sha’ yangsetara dengan 2,5 kilogram atau dengan 3,1 liter beras makanan pokok yang ada di daerah pemberi zakat atau yang bersangkutan. Zakat ini diberikan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat . Menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakirdan miskin. Mari kita membayar zakat untuk menunaikan kewajiban kita sebagai muslim untuk membersihkan diri agar menjadi fitrah kembali.
E.     HARTA YANG WAJIB DIZAKATI SERTA NISAB DAN KADARNYA
            Harta yang wajib dizakati antara lain, yaitu: emas, perak dan mata uang; harta perniagaan; binatang ternak; buah-buahan dan biji-bijian yang dapat dijadikan makanan pokok; dan barang tambang dan barang temuan.
1.         Emas dan perak
Emas dan perak dibagi atas empat bagian, yaitu:
a.     Emas dan perak yang disimpan, wajib dikeluakan zakatnya pada tiap-tiap setahun seperempat puluh.
b.   Emas dan perak yang ditambang, wajib dikeluarkan zakatnya pada tiap-tiap kali diperoleh seperempat puluh.
c.    Emas dan perak tanaman orang purba kala yang tidak beragama Islam yang dapat tergali, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu diperoleh seperlima.
d.   Emas dan perak perhiasan yang jadi pakaian perempuan dan anak-anak, tidak wajib dizakati.

Nisab emas dan perak yaitu:
Ø Nisab emas beratnya dua puluh mitsqal, yaitu 89 2/7  gram, = 12 ½  pound sterling ( + 96 gram). Zaktnya 21/2 atau seperempat puluhnya.
Ø Nisab perak beratnya 200 dirham, yaitu 625 gram. Jika lebih dari nisab yang tersebut walaupun sedikit, wajib juga dikeluarkan zakatnya.
2.         Binatang ternak
Binatang ternak yang wajib dizakati hanya lembu, kambing, dan unta. Adapun kerbau dan sapi, maka termasuk bagian lembu, demikian juga biri-biri termasuk kambing.
Nisab zakat binatang ternak, yaitu:
a.       Lembu
Nishab Sapi
Banyak Zakat yang Wajib Dikeluarkan
Dari – sampai
5 – 9 ekor sapi
1 ekor domba
30 – 39 ekor sapi
Seekor anak sapi jantan/betina (umur 1 tahun)
40 – 59 ekor sapi
Seekor anak sapi betina (umur 2 tahun)
60 – 69 ekor sapi
2 ekor anak sapi jantan (umur 1 tahun)
60 – 69 ekor sapi
Seekor anak sapi betina (umur 2 tahun ditambah sekor anak sapi jantan (umur 1 tahun)
b.      Kambing
Nishab Kambing
Banyak Zakat yang Wajib Dikeluarkan
Dari – sampai
40 – 120 ekor
1 ekor kambing
121 – 200 ekor
2 ekor kambing
221 – 300 ekor
3  ekor kambing
c.       Unta
Nishab Unta
Banyak Zakat yang Harus Dikeluarkan
Dari – sampai
5 – 9 ekor unta
1 ekor domba
10 – 14 ekor unta
2 ekor unta
15 – 19 ekor unta
3 ekor unta
20 – 24 ekor unta
4 ekor unta
25 – 35 ekor unta
Seekor anak unta betina (berumur 1 tahun lebih)
36 – 45 ekor unta
Seekor anak unta betina (berumur 2 tahun lebih)
46 – 60 ekor unta
Seekor anak unta betina (berumur 3 tahun lebih)
61 – 75 ekor unta
2 ekor anak unta betina (berumur 4 tahun lebih)
76 – 90 ekor unta
2 ekor anak unta betina (berumur 2 tahun lebih)
91 – 120 ekor unta
3 ekor anak unta betina (berumur 3 tahun lebih)
130 – 139 ekor unta
Seekor anak unta betina (berumur 3 tahun lebih) ditambah 2 ekor anak unta betina (berumur 2 tahun lebih)
140 – 149 ekor unta
2 ekor anak unta betina (berumur 3 tahun lebih) ditambah 2 ekor anak unta betina (berumur 2 tahun lebih)


3.     Buah-buahan dan biji-bijian
Buah-buahan yang wajib dizakati hanya anggur dan kurma. Dan biji-bijian yang wajib dizakati hanya biji-bijian yang menjadi makanan pokok dan tahan disimpan, seperti padi, gandum, jagung dan kacang.
Nisab zakat buah-buahan dan biji-bijian yang sudah dibersihkan, ialah 5 wasaq = 700 kg. Sedangkan yang masih ada kulitnya nisabnya 10 wasaq = 1.400 kg. Zakatnya 10% (sepersepuluh) jika dialiri oleh air hujan, air sungai, atau air yang tidak berasal dari pembelian (perongkosan). Tapi jika dialiri oleh air yang berasal dari perongkosan/pembelian maka zakatnya 5% (seperduapuluh).
4.      Harta perniagaan
            Harta dagangan yang mencapai 96 gram emas, wajib dikeluarkan zakatnya seperti zakat emas, yaitu 21/2. Jika harga emas 1 gram Rp. 100,- = 9.600,- wajib dikeluarkan zakatnya 21/2 % = Rp. 240,-. Harta benda perdagangan perseroan, Firma, CV., atau perkongsian dan sebagainya, tegasnya harta yang dimiliki oleh beberapa orang dan menjadi satu maka hukumnya sebagai suatu perniagaan.
            Nishab dan zakatnya: jika barang yang diperniagakan itu dibeli dengan uang emas, nishabnya dua puluh mistqal, yaitu 89 2/7 gram emas dan jika dibeli dengan uang perak, nishabnya dua ratus dirham, yaitu 625 gram perak. Zakatnya seperempat puluh.
5.      Zakat barang tambang dan barang temuan
            Hasil tambang yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah emas dan perak yang diperoleh dari hasil pertambangan. Rikaz ialah harta benda orang-orang purba kala yang berharga yang diketemukan oleh orang-orang pada masa sekarang, wajib dikeluarkan zakatnya. Barang rikaz itu umumnya berupa emas dan perak atau benda logam lainnya yang berharga.
            Nishab dan zakatnya: nishab barang-barang tambang dan harta temuan, dengan nisab emas dan perak; yakni 20 mitsqal = 96 gram untuk emas dan 200 dirham (672 gram) untuk perak. Zakatnya masing-masing 21/2 % atau seperempat puluh.



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan:
1)      Zakat adalah sebutan bagi sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT agar diserahkan kepada orang-orang yang berhak (mustahak).
2)      Dasar hukum zakat, diantaranya surat Al-Baqarah Ayat 43
3)      Yang artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku”.
4)      Harta yang wajib dizakati antara lain, yaitu:
emas dan perak; Nisab emas 20 puluh mitsqal, yaitu 89 2/7  gram, Zakatnya 21/2 atau seperempat puluhnya. Nisab perak beratnya 200 dirham, yaitu 625 gram. harta perniagaan;
a)      binatang ternak; antara lain unta, sapi (lembu, kerbau), dan kambing (biri-biri, domba).
b)      buah-buahan dan biji-bijian; Buah-buahan yang wajib dizakati hanya anggur dan kurma. Dan biji-bijian yang wajib dizakati hanya biji-bijian yang menjadi makanan pokok dan tahan disimpan, seperti padi, gandum, jagung dan kacang.
c)      barang tambang dan barang temuan.
d)     Ada delapan orang yang berhak menerima zakat, yaitu: fakir, miskin, amil, muallaf, budak, al-ghoorim, sabilillah, dan ibnu sabil.
e)      Zakat Fitrah ialah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Besar zakat yang dikeluarkan menurut para ulama adalah sesuai penafsiran terhadap hadits adalah sebesar satu sha' (1 sha'=4 mud, 1 mud=675 gr) atau kira-kira setara dengan 3,5 liter atau 2.176 kg makanan pokok (tepung, kurma, gandum, aqith).




DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Arsyad Thalib, H.M., Ilmu Fiqih, Cet. XII, Firma Islamiyah, Medan, 1985
Hamid, Syamsul Rijal, 206 Petuah Rasulullah SAW Seputar Masalah Zakat dan Puasa, Cahaya Salam, Bogor, 2006.

            Hasbi Ash Shiddieqy, Teuku, Kuliah Ibadah, PT. Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2000.
            Moh. Rifa’i, Fiqih Islam Lengkap, PT. Karya Toha Putra, Semarang, 1978
 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah: Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, Amzah, Jakarta, 2009